Senin, 12 Maret 2012

Safari Dakwah_Wina


                                              Sapa Aa Gym untuk Masyarakat Wina

Siapa tak kenal Aa Gym? Dai asal Bandung yang khas dengan penampilan sorban dan senyum menawan ini, dulu begitu jamak tampil di layar kaca, media cetak maupun online. Kharisma sebagai penceramah yang menyejukkan qolbu nampak tetap melekat pada diri beliau.

Nama "Aa Gym" dikenal hingga ke mancanegara. Karenanya, saat terbersit kabar bahwa Aa Gym sedang berada di Jerman, pengurus Wapena pun segera berupaya untuk mendapatkan kontak beliau. Harapannya agar dapat mengundang beliau untuk mampir ke Wina dan memberikan taushiah di Masjid As-Salam.

Namun, meski keberadaannya di Jerman kali ini hanya dalam rangka keperluan pribadi, tapi kunjungan yang terbilang singkat ini tetap diisi dengan agenda dakwah yang cukup padat. Sebagai seorang penyeru dakwah Ilallah, Aa Gym tidak menampik permintaan untuk memberikan taushiah bagi komunitas-komunitas muslim Indonesia di beberapa kota di Jerman dan Belanda.

Alhamdulillah, meski Aa Gym tidak dapat hadir secara fisik, tapi warga muslim di Wina juga memperoleh kesempatan berharga untuk menimba ilmu dari beliau. Jadilah, Senin 20 Februari 2012 sebagai jadwal yang disepakati panitia dan pihak Aa Gym untuk mengadakan tatap muka secara online di Masjid As-Salam. 

Dai kondang yang semakin matangTibalah hari H-nya. Meski harus puas berinteraksi dengan Aa Gym melalui LCD projector, warga Wapena tak surut langkah. Selepas maghrib, mereka sudah mulai mendatangi Masjid As-Salam. Walau tak semua jamaah dapat hadir, namun suasana keakraban ala komunitas Wapena sudah cukup menghangatkan Masjid As-Salam pada malam itu.    

Masih bertemankan pembawaan yang santai, tutur kata yang padat dan diselingi humor segar, Aa Gym memberikan taushiahnya di hadapan warga Wapena. Dari Jerman, beliau menyampaikan materi bertemakan Tauhid kepada warga muslim di Austria.

Menurut Aa Gym, inti masalah yang dihadapi umat saat ini ialah kurangnya kita dalam mengenal dan yakin kepada Allah. Yakni keyakinan yang sungguh-sungguh, bahwasanya tiada Ilah selain Allah.

Ketenangan hidup, akhlak, serta kebahagiaan tidak akan tercapai jika tingkat keyakinan kita pada Allah masih rendah. Sayangnya, upaya untuk mengenal Allah dirasakan masih kurang, bahkan belum menjadi prioritas. Padahal, dalam surat-surat di Alquran bertebaran ayat-ayat berkenaan tentang Allah.

Aa Gym, dalam wawancaranya di sebuah media pernah mengungkapkan, bahwa pudarnya kepopulerannya saat ini justru dirasakannya sebagai sentuhan kasih sayang Allah. Beliau menyadari bahwa Allah telah membimbingnya untuk lebih mengenal-Nya, serta untuk tidak tertipu dengan ukuran kesuksesan-kesuksesan duniawi yang dapat menjerumuskan pada kemusyrikan.
Tiga kunci menggapai tauhid

“Orang yang tidak mengenal Allah, maka ujung-ujungnya akan mendapatkan penderitaan dan kebingungan dalam hidupnya,” ujar dai yang telah dikaruniai 8 orang anak ini. Oleh karenanya, Aa Gym memberikan panduan, bagaimana upaya terbaik yang dapat kita lakukan untuk dapat mengenal Allah, serta mempertebal keyakinan dan rasa taat kita pada-Nya. Beliau memaparkan tiga kuncinya sebagai berikut. 
Pertama, berusaha dengan optimal untuk mencari ilmu mengenal Allah, melalui orang-orang yang memiliki keyakinan yang kokoh pada-Nya. Aa Gym berpesan, khususnya kepada warga di Wina, agar senantiasa rajin dalam mencari ilmu agama, tidak hanya puas dengan penguasaan dan pemahaman ilmu duniawi yang bermanfaat bagi kehidupannya.

Dalam sebuah hadits shahih disebutkan, “Barangsiapa dihendaki Allah mendapatkan kebaikan, maka Dia akan memberinya pemahaman tentang agamanya.” Tanpa pemahaman agama, maka aktivitas ibadah kita hanya tinggal rutinitas ritual yang kehilangan esensinya.

Kedua, bermujahadah untuk dapat mengenal, yakin dan patuh pada Allah. Allah akan menuntun mereka yang bersungguh-sungguh dalam  mencari keridhaan-Nya. Amal ibadah yang belum menghantarkan seseorang kepada ketakwaan, lebih disebabkan oleh sikap kurang ikhlas dan tidak sepenuh hati dalam menjalankannya. Dengan bersungguh-sungguh, ibadah akan terasa nikmat dan bermakna.

Ketiga, senantiasa bergaul dan berkumpul bersama orang-orang yang yakin dan taat kepada Allah. Dengan banyak berinteraksi bersama orang-orang sholeh, maka kesholehan tersebut akan menular. Minimal, kita tidak akan terpaparkan dengan hal-hal negatif dari lingkungan baik tersebut. Namun sebaliknya, jika berteman dengan ahli maksiat, maka peluang untuk melakukan maksiat yang sama akan terbuka. 

Selain ketiga hal diatas, Aa Gym juga menambahkan sedikit penjelasan tentang takdir dan tawakal. Menurutnya, takdir mesti disikapi dengan senantiasa tawakal dan ridho pada ketentuan Allah. Namun, tetap mengupayakan doa dan ikhtiar terbaik untuk menuju takdir lain yang lebih baik. Di penghujung acara, Aa Gym menutup pertemuan dengan memimpin muhasabah dan doa.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/komunitas/wapena/12/03/12/m0r7mb-sapa-aa-gym-untuk-masyarakat-wina