Rabu, 30 Mei 2012

Safari Dakwah_Hongkong



          Aa Gym: Hadapi Ujian Hidup dengan Perbanyak Doa
DDHK News, Hong Kong — Tidak ada yang bisa mengubah takdir, selain doa, karena doa memiliki kekuatan yang sangat besar. Hadapi ujian hidup dengan perbanyak doa, jangan biasakan ngedumel atau marah karena itu ciri orang yang tidak sabar. Dengan memamerkan dan membesar-besarkan derita, kita akan asli menderita. Padahal, pahala ibadah orang yang menderita itu lebih besar ketimbang orang yang senang.
Demikian dikemukakan Pengasuh Pesantren Daarut Tauhiid Bandung, KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) di depan seribu lebih BMI Hong Kong, Ahad (29/4), yang menghadiri pengajian milad pertama organisasi Muslimah BMI HK Nurussalam, di Masjid Tsim Sha Tsui (TST) Kowloon, Hong Kong.
“Pahala ibadah di Hong Kong lebih besar ketimbang di pesantren yang semua sarana sudah tersedia. Tapi dari keterbatasan itu, akan mudah meraih pahala. Misal jika di pesantren, beberapa bentuk ibadah hanya akan meraih satu pahala, tapi di Hong Kong dengan sholat saja mungkin sudah berlipat pahalanya, asal dia ikhlas, ridho. Kita kerja sulit, hidup sulit, jangan ditambah mengeluh. Sudah sulit, tidak dapat pahala lagi,” papar Aa Gym.
Meskipun hujan”yellow strom rain” mengguyur Hong Kong sejak malam hari hingga pagi, namun jamaah sudah memadati Masjid TST sekitar jam 10. Mengusung tema ”Memaafkan dan Beristighfar terhadap Segala Kesalahan dan Kekhilafan”, acara pengajian ini dipandu (MC) Ustadz Taqiyyudin (Gus Taqi) dari Rumah Dakwah HK, dihadiri tamu undangan dari berbagai organisasi BMI HK, Miki dari BNI HK, Rahmat Widianto (Bank Mandiri HK), dan beberapa santri Aa Gym.
Dalam tausiyahnya, Aa Gym menjelaskan banyak hal, serta kisah renungan sebagai media komunikatif. Setiap satu materi, ia juga memberi kesempatan jamaah untuk bertanya. Topik utama materi yaitu “Lima Us” tips untuk mencapai ketenangan batin dan meminta Allah yang membantu menyelesaikan urusan kita. “Hidup terasa berat, karena kita sibuk dengan masalah itu, bukan menyerahkannya pada-Nya,” tegasnya.
“Us” pertama yaitu hati harus “tulus”. Jika melakukan ibadah atau amal perbuatan harus ikhlas, jangan ingin dipuji, jangan ingin diketahui orang, jangan ingin dihargai orang, dan jangan ingin balasan budi. “Lakukan, lupakan! Setelah melakukan amal perbuatan karena Allah swt, tips orang bahagia itu jangan ingin dipuji dan tidak takut dicaci. Kalau mencari pujian dari orang dan takut dicaci, hidup pasti susah. Just the way you are!“
“Us” yang kedua, ibadah harus “bagus”. Sesulit apa pun keadaan hidup kita, tetap utamakan ibadah. Karena ibadah dalam kesulitan itu pahalanya lebih besar, jika pun harus nyuri waktu sholat, usahakan jaga wudhu kita. Meskipun tidak bisa sholat on time, Allah Mahatahu, setidaknya sadar atau ingat saat kita masuk waktu sholat, minta kepada Allah agar dimudahkan.
“Us” yang ketiga, hidup harus “lurus”, ihdinnas sirathalmustaqim, menapaki jalan lurus. Jika Allah suka, lakukan! Jika tidak, tinggalkan! Jangan takut jika kita baik, pasti Allah Swt lebih baik. Rasakan, jika kita hidup dalam jalan yang salah, atau melakukan kesalahan pasti hati gelisah karena Allah tidak menyukainya, jadi lakukan hal yang disukai Allah Swt –sholat, puasa, sedekah, dan ibadah lainnya.

Aa Gym di Hong Kong

“Us” yang keempat, ikhtiar harus “serius”, yaitu niatnya benar dan caranya juga benar, maka akan jadi pahala. Berusaha semaksimal mungkin, lalu serahkan hasilnya pada kehendak Allah. Kisah Siti Hajar yang yakin bahwa dia ditinggalkan Nabi Ibrahim as, karena perintah Allah. Jika Allah berkehendak, pasti Dia juga yang bertanggungjawab atasnya. Tapi Siti Hajar berlari sebanyak tujuh putaran (bukit Sofa-Marwah) untuk mencari sumber air (zam-zam), kenapa tidak sekali saja? Itulah ikhtiar yang serius dan pasrah pada kehendak Tuhan yang mengharuskannya berputar hingga tujuh kali.
Untuk melengkapi ikhtiar yang serius ini, Aa Gym mengajarkan wirid favoritnya pada para jamaah: “Robbanaa aatinaa milladunka rohmatan wahayi’ lanaa min amrinaa rosyada, yaa hayyu yaa qayuum birohmatika astaghist, wa’aslihi sya’ni kulahu walaatakilni turfat’aiin, robbis rohlii sodria wayassirlai amrai, wahlul uqdatan millisaanii yafqahuu qaulii”.
“Us” yang kelima, yaitu tobat “terus-menerus”. Ibarat nyetir mobil, tapi kacanya kotor. Maka kita ragu, takut, gelisah, bukan karena tidak ada jalan, tapi karena tidak bisa melihat jalan. Dengan membersihkan kaca (tobat), kita bisa nyaman menjalani hidup karena tahu arah yang akan dituju yaitu Allah Swt.
Penyelenggara acara, Nurussalam, merasa lega acara terselenggara dengan baik. “Alhamdulillah, lega banget, sudah bisa terselenggara dengan baik. Meski sempat kewalahan karena jamaah mau foto sama Aa Gym. Harapannya, dengan milad ini kami bisa lebih baik sebagai wadah dakwah ke depannya, juga bagi jamaah serta kawan BMI pada umumnya, agar kita bisa menemukan jalan hidup yang lebih baik,” ujar Ketua Nurussalam, Siti, kepada DDHK News seusai acara.
“Sukses dunia bisa dimiliki setiap orang, bahkan pendosa sekalipun. Tidak sembarang orang bisa memiliki ketenangan dalam hidup, dan kesuksesan yang paling tinggi adalah mulia di mata Allah Swt, yaitu menjadi orang bertakwa. Untuk menjadi manusia sukses, harus optimis dan optimis, itu bisa kita raih saat menggantungakan semua urusan pada Allah, jangan berburuk sangka pada-Nya yakinlah Dia tahu yang terbaik untuk kita. Rumusnya, CSB (Cepat, Sering, Bulat) yakin kepada kuasa-Nya, semakin kita yakin, semakin hidup kita tenang,” paparnya.
Pengajian diahkiri dengan muhasabah dan do’a bersama. Sebelum pamit kepada jamaah, Aa Gym berpesan agar ilmu tauhid yang ia sampaikan diamalkan dan disampaikan kepada yang lain. (Anita Sri Rahayu/ddhongkong.org).*

0 komentar:

Posting Komentar