Jumat, 03 Mei 2013

Safari Dakwah_Jepang

AaGym_Alhamdulillah saat ini sudah sampai di tokyo, perjalanan 7 jam, suhu 10 derajat, jauh dekat panas dingin yang penting dekat dengan Alloh 3/4/2013


Kesan pertama masuk jepang. Petugas imigrasinya sangat sopan dan ramah serta mudah, betul-betul..mengesankan dan menyenangkan 3/4/2013

Kesan ke dua.. amat bersih, sulit sekali mencari sampah, karena memang orang jepang merasa aib bila membuang sampah sembarangan 3/4/2013





************************************************************************************************************************************                                             
 



Jakarta, GATRAnews - Lembaga kemanuasiaan PKPU kembali memberangkatkan tim da’i mereka ke Jepang untuk mengisi Tabligh Akbar dalam rangka liburan musim semi atau biasa disebut Golden Week. Dalam acara ini PKPU juga bekerja sama dengan Ikatan Persaudaraan Trainee Indonesia Jepang (IPTIJ), dan Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII). Gelaran  ini rencananya akan di hadiri oleh ribuan umat islam Indonesia di Jepang. Tim dai yang ditemani oleh Direktur Kemitraan PKPU Nana Sudiana terdiri dari K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dan Ust. Salim A Fillah.

“Perayaan liburan musim semi ini biasanya dimanfaatkan oleh orang Jepang untuk liburan dan berwisata. Namun bagi warga Indonesia, menjadikan liburan ini untuk acara-acara training, pelatihan dan kajian islam seperti tabligh akbar” ujar Direktur Kemitraan PKPU Nana Sudiana dalam rilis yang diterima GATRAnews, Minggu, (5/5).

Sementara itu ketua IPTIJ Fitria Istiantoro mengatakan acara ini diselenggarakan sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman keislaman dan ketaqwaan kepada Alloh SWT bagi umat muslim Indonesia yang tinggal di Jepang. “Acara ini akan kami manfaatkan juga untuk untuk membumikan keberadaan IPTIJ di Jepang dikalangan para peserta trainee khususnya dan masyarakat Indonesia pada Umumnya” jelasnya.

Tabligh akbar ini diselenggarakan pada  sabtu (4/5). Dihadiri ribuan umat islam Indonesia yang tinggal di Jepang. KBRI Indonesia di Jepang juga mendukung sepenuhnya acara ini sebagai sarana untuk silaturahim warga Indonesia di Jepang yang saat ini mencapai 25 ribu orang. (*/WN)

************************************************************************************ 


Aa Gym: Belajarlah Kepada Orang Jepang


Dialah Allah yang Mahakuasa atas seluruh makhlukNya, yang mengendalikan seluruh alam, yang Mahahidup dan takkan pernah mati; yang Mahakaya dan takkan pernah miskin. Langit dan bumi; masa lalu dan hari ini, berada dalam genggamannya. Pun dengan kehendak dan tiap bersit hati anak adam.
Siang yang mendung ketika itu (07/05/13), hari-hari yang biasa di kota Bandung yang bermartabat,  waktu menunjukkan pukul 11.30 WIB. Setelah perut kenyang dengan masakan Padang yang sedapnya bukan main, saya bergegas menuju masjid Daarut Tauhid untuk mendirikan shalat zuhur berjamaah.

Setelah menyempurnakan wudhu, suara azan pun bergema memnuhi alam, bersahut-sahutan bagai gema di antara dinding-dinding gunung dan tebing, menggetarkan batin. Shalat sunnah didirikan, dan setelah itu tibalah saat yang utama: shalat zuhur berjamaah. Iqmat dikumandangkan, para jamaah berdiri hamper serentak, merapatkan barisan shaf agar sempurna amalnya. Dan yang tidak disangka ketika itu, dari pintu samping selatan mimbar, muncul sesosok lelaki yang sangat saya kagumi pribadinya, Abdullah Gymnastiar. Mengingat jadwal dakwahnya yang padat, jarang sekali Aa Gym memimpin sholat berjamaah di masjid Daarut Tauhid. Sholat pun berlangsung dengan khidmat, tak terasa hingga akhirnya selesai.
Bada shalat zuhur, Aa memberikan kuliah tujuh menit (kultum) di hadapan ratusan jamaah yang hadir ketika itu. Isi kultumnya adalah cerita beliau selama berada di Jepang beberapa waktu yang lalu.
“Hadirin, Aa mau cerita tentang Jepang. Alhamdulillah belum lama ini Aa berkunjung ke sana,” ujar Aa.
Aa menceritakan, bahwa masyarakat Jepang adalah orang-orang yang sangat menjunjung tinggi kedisiplinan dan kebersihan.
“Di sana warganya sangat peduli dengan kebersihan, tidak ada sampah-sampah yang berserakan, bahkan Aa pernah bersengaja menelusuri lorong-lorong kecil, namun tidak ada secuil sampah pun di sana. Subhanallah hadirin, seharusna kita umat Islam berbuat lebih baik dari mereka,” ungkap Aa.
Selain itu, masyarakat Jepang juga dikenal sangat ramah dan suka menolong, menolongnya pun sampai tuntas.
“Di Jepang, kalau kita nanya alamat kepada seseorang, orang itu tidak sekedar memberitahu alamatnya, tetapi juga mengantar sampai tujuan. Bagi orang Jepang, menolong sampai tuntas adalah sebuah kehormatan besar.”
Selain hal di atas, sebenarnya masih banyak hal yang beliau ceritakan tentang pengalamnnya selama di negeri matahari terbit. Namun satu hal yang sangat beliau tekankan adalah kesadaran kaum Muslimin untuk mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang mulia, agar tidak menjadi sekedar hafalan di kepala.
“Lihatlah orang Jepang, padahal mereka tidak mengenal pahala, tidak mengenal surga, tidak mengenal bidadari, dan sebagainya. Tapi mereka mampu berbuat sebaik itu. Seharusnya kita sebagai umat Islam bisa melakukan yang lebih baik dari mereka,” tandas Aa.
(Resume MQPagi : http://islamsiana.com/aa-gym-belajarlah-kepada-orang-jepang-3080)

********************************************************************************

Acara Tabligh Akbar IPTIJ 2013

IPTIJ (Ikatan Persaudaraan Trainee Indonesia di Jepang) telah sukses mengadakan acara tabligh akbar yang menghadirkan da`i kondang dari Indonesia yaitu KH. Abdullah Gymnastiar dan penulis buku terkenal best seller, yaitu Salim A. Fillah.
Acara tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2013, bertepatan dengan liburan Golden Week 2013. Acara yang mengusung tema “Membentuk Karakter Bangsa dari Diri dan Keluarga Muslim yang Baik” ini telah menarik perhatian audiens yang berjumlah sekitar + 500 orang.
Acara ini disponsori oleh PKPU, Garuda Indonesia, BNI Tokyo, Bank Indonesia, Seven Bank, Brastel Remit, Gita Trading, Exata, Kyodai, SMS Diolabs, Indonesian Store, dan KNS, serta mendapat dukungan dari KJRI Osaka dan KBRI Tokyo.

MUQODDIMAH
Segala Puji Hanya bagi Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan nikmat kepada para hamba-Nya, Tuhan Semesta Alam, Pemegang kendali atas segalanya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada teladan terbaik bagi ummat manusia, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam, beserta para keluarga, sahabat, serta para pengikutnya hingga Yaumul Akhir nanti.
Agenda Mulia dari insan setiap insan yang beriman adalah ber Da`wah. Terkait dengan perlunya memberikan motivasi kepada muslim yang tinggal di Jepang, Insya Alloh kami dari IPTIJ akan mengadakan
“ Wisata Dakwah Jepang TABLIG AKBAR Bersama K.H. ABDULLAH GYMNASTYAR & Ustadz. SALIM A. FILLAH ” sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman keislaman dan ketaqwaan kepada Alloh SWT bagi umat muslim Indonesia yang tinggal di Jepang, serta sebagai sarana untuk membumikan keberadaan IPTIJ
di Jepang dikalangan para peserta trainee khususnya dan masyarakat Indonesia pada Umumnya.
Dasar KEGIATAN;“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung ”(Q.S.Al Imran : 104)
KEGIATAN
1.Silaturahim umat muslim 500 orang Trainee dan Masyarakat Indonesia se-Jepang
2.Ceramah Umum denga Tema
“Membentuk Karakater Bangsa dari Diri & Keluarga Muslim yang Baik.”
3. Tanya Jawab
4. Hiburan Nasyid IPTIJ
5.Bazar
5. Promosi Sponsor.
Jadwal Kegiatan
Hari /Tanggal  : Sabtu, 4 Mei 2013
Waktu            : 10.00 – Selesai
Tempat             :   淀 川 区 民 セ ン タ ーYodogawa Kumin Senta
Alamat : 〒532-0022 大阪市淀川区野中南2 2丁目1-5

Galeri Panitia






































Agenda Hari Kedua Safari Golden Week di Jepang

5 Mei 2013 20:19
 
KOBE - Seusai dari Tokyo, Tim PKPU dan Ustad Salim A Fillah berangkat menuju Kobe dengan menggunakan kereta super cepat Shinkansen. Dari stasiun Tokyo, berangkat pukul 17.15 waktu Tokyo menuju Shin Kobe. Dengan kecepatan 300 km/jam lebih, perjalanan Tokyo menuju Shin Kobe ditempuh selama tiga jam lebih lima belas menit. Dan tepat pukul 20.15 waktu Kobe, Tim PKPU dan Ustad Salim A Fillah tiba.

Begitu turun, ternyata penjemput rombongan dari KJRI Osaka telah menanti. Dari stasiun selanjutnya rombongan dibawa menuju Wisma KJRI di Kobe. Malam itu, jadilah Tim PKPU dan Ustad Salim A Fillah beramah tamah dengan sejumlah pejabat KJRI Osaka, termasuk Pak Ibnu Hadi, selaku Konsul General KJRI Osaka.

Pagi harinya, rombongan bergegas menuju kota Osaka untuk melangsungkan acara kedua. Acara Tabligh Akbar kedua ini merupakan acara besar yang mengumpulkan sejumlah muslim Indonesia yang ada di Jepang Bagian Barat, seperti dari Kobe, Osaka serta kota-kota sekitarnya.

Jumlah peserta ternyata cukup banyak, sama seperti acara yang sama di Tokyo hari sebelumnya. Lebih dari 700 orang hadir di tempat acara. Acara kali ini sendiri mengambil tempat di Gedung Serbaguna Yodogawa, Osaka.

Sesi pertama sebelum dzuhur diisi oleh Ustad Salim A Fillah dengan tema pembentukan keluarga muslim. Peserta cukup antusias mengikuti acara, apalagi ada sejumlah door prize berbentuk buku berulang kali disampaikan ke peserta.

Sesi Ustadz Salim A Fillah selesai hingga zuhur. Peserta shalat zuhur berjamaah dan makan siang. Usai acara bagian pertama, dilanjutkan dengan presentasi PKPU. Nana Sudiana mewakili PKPU menceritakan secara singkat, sejarah, aktivitas, program serta rencana PKPU ke depan.

Seusai presentasi PKPU, acara dilanjutkan dengan pengajian akbar bersama Aa Gym. Acara ini cukup meriah, apalagi Aa Gym seringkali mencoba terus berinteraksi dengan peserta.  Tema yang Aa Gym angkat adalah bagaimana menjadi muslim yang memiliki karakter dan sukses.

Aa Gym juga bercerita bagaimana bila seorang muslim dalam hidupnya bila makin merasa memiliki, maka ia makin sengsara hidupnya, karena ternyata pada akhirnya apa yang ia miliki semuanya akan Allah ambil kembali.

Yang membuat sejumlah peserta tampak merenung dalam adalah ketika Aa Gym mengatakan "Kalau sudah waktunya mati, pasti kita akan mendatangi tempat kematian kita. Itu pasti adanya," ujar Aa Gym. Aa Gym meneruskan bahwa sebelum kematian yang pasti datangnya tadi, sebaiknya setiap manusia tidak boleh terlalu cinta dengan benda, karena semuanya akan ada saatnya berpisah dengan benda-benda yang ada.

Seusai acara di Osaka, rombongan segera bergegas menuju stasiun Osaka menuju Stasiun Sasayama Eki di Prefektur Hyogo Keng. Dari Stasiun Osaka, rombongan berangkat pukul 17.36 waktu Osaka menuju Hyogo. Tepat pukul 19.15 waktu Hyogo, kereta Special Rafid JR rombongan tiba di stasiun Sasayama Eki.

“Hyogo Keng adalah salah satu prefektur (propinsi) yang berada di dataran tinggi. Wajar saja jika begitu keluar dari kereta api, tubuh-tubuh kami langsung menggigil kedinginan. Pantas, jas PKPU yang selembar ini malah terasa sangat dingin karena suhu di luar dibawah 10 derajat celcius,” cerita Nana Sudiana.

Nana Sudiana juga menceritakan, bahwa di beberapa perjalanan rombongan hanya berbekal keyakinan saja. Yakin bahwa panitia insya Allah akan membantu rombongan selama dalam perjalanan. Prakteknya perjalanan kami beberapa kali cukup diantar ke sebuah stasiun kemudian nanti akan di jemput kembali di stasiun tujuan. Sepanjang perjalanan, rombongan harus terus terjaga dan waspada melihat stasiun demi stasiun yang dilewati, jangan sampai salah turun di stasiun yang ada.

Dari stasiun Sasayama Eki di Prefektur Hyogo Keng, rombongan dijemput menuju tempat acara. Ternyata acara kali ini cukup istimewa, karena acara kemah bersama keluarga-keluarga KMII Kansai. Acara bertempat di bumi perkemahan Utopia Sasayama Prefektur Hyogo Keng. Tempat ini berada di pegunungan tinggi dipenuhi pohon-pohon besar dan sejumlah fasilitas penginapan yang beragam. Ada yang berbentuk bangunan-bangunan segitiga mirip kemah dan ada pula yang berbentuk hotel.

Di tengah suhu yang sangat dingin, sekitar 6-8 derajat celcius serta suasana malam yang gelap acara berlangsung. Sejumlah keluarga yang hadir hampir mencapai hitungan lima puluh keluarga termasuk anak-anak di dalamnya. Diiringi api unggun, acara kajian bersama Ustad Salim A Fillah pun berlangsung dengan hangat. Hangat suasananya karena diiringi panasnya api unggun yang semakin lama semakin membesar dan mengeluarkan panas ke sekitar lingkaran orang-orang yang ada.

Tema acara yang berkaitan dengan bagaimana mempertahankan nilai-nilai Islam di tengah keluarga ini semakin malam menjadi semakin meriah. Suhu yang dingin tak mengurangi dinamisnya acara yang dilangsungkan. Bahkan pengelola sempat datang dan meminta acara segera diakhiri karena waktu malam yang semakin larut.

Mengiringi para ustadz, melihat betapa antusiasmenya masyarakat muslim Indonesia yang ada di Jepang. “Membuat hati kecil saya menangis, betapa sejumlah kesulitan dan keterbatasan menjalankan nilai-nilai Islam di negeri orang justru membuat kekuatan keimanan mereka terus bergelora,” cerita Nana Sudiana.

“Keterbatasan yang ada, menumbuhkan kecintaan mereka untuk terus menjaga kebersamaan yang ada bersama warga muslim lainnya. Wajar dengan sejumlah keterbatasan dan sempitnya waktu, komunitas muslim di Indonesia berusaha memaksimalkan setiap moment dan waktu yang ada untuk mendapatkan kajian-kajian Islam yang bersumber dari sejumlah Ustadz dan da'i yang didatangkan dari tanah air,” lanjut Nana Sudiana.

Hal inilah yang membuat semangat komunitas muslim di Jepang, baik yang tergabung di KMII, IPTIJ serta sejumlah komunitas lainnya yang ada di Jepang, tak merasa berat untuk bekerja sama dengan PKPU memenuhi hausnya akan ilmu dan wawasan keislaman mereka.

Semoga seluruh semangat, kerja keras dan kebersamaan yang ada menjadi bagian dari amal sholeh seluruh pihak yang ada. Semoga setiap kelelahan, rasa capek dan sejumlah kesulitan akan Allah balas dengan pahala yang setimpal.

:: Laporan Direktur Kemitraan PKPU, Nana Sudiana hari kedua Safari Golden Week di Jepang

**************************************************************************
Agenda Hari Keempat Safari Golden Week PKPU di Jepang
10 Mei 2013 23:43
- +
JEPANG - Seiring dengan selesainya moment golden week di Jepang yang ditandai dengan selesainya masa liburan tahunan di sini, maka agenda safari PKPU di Jepang mengalami penyesuaian. Hal itu ditambah dengan selesai dan telah pulangnya KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym dan Ustad Salim A Fillah ke tanah air.

Agenda PKPU di Jepang tetap merupakan agenda safari, mengunjungi sejumlah tempat dan komunitas di sini yang sesuai rencana difokuskan pada rintisan layanan dan kerjasama peningkatan pemberdayaan masyarakat lokal di Indonesia maupun agenda-agenda kemanusiaan secara internasional.

Mengingat luasnya agenda, maka silaturrahmi yang dijalin PKPU disini tidak sebatas pada komunitas Indonesia semata, namun juga pada sejumlah komunitas internasional yang ada di Jepang, baik yang berbasis dunia akademik di  kampus-kampus maupun yang berbasis komunitas muslim yang berbasis wilayah atau masjid.

Salah satu yang PKPU datangi adalah event gathering komunitas muslim Kampus Kaghosima University di Prefektur Kagoshima. Forum yang diadakan pada hari Senin (6/5/2013) dan direncanakan pukul 17.00 waktu Kagoshima sampai maghrib ternyata menjadi lebih panjang. Acara yang berlangsung sampai disambung lagi setelah shalat maghrib hingga jelang shalat Isya atau sekitar pukul 21.00.

Acara ini dihadiri sekitar 40 orang peserta, berasal dari berbagai latar belakang. Ada mahasiswa Indonesia yang sedang menyelesaikan pendidikan master maupun doctoral, ada pula mahasiswa Muslim lain yang berasal dari sejumlah negara seperti Mesir, Pakistan, Bangladesh serta Malaysia. Hadir pula sejumlah perwakilan dari pengurus organisasi himpunan mahasiswa asing di Kagoshima dan sejumlah pengurus organisasi mahasiswa muslim asia.

Setelah dibuka, acara dilanjutkan dengan perkenalan dari PKPU yang diwakili Nana Sudiana, selaku Direktur Kemitraan PKPU. Nana bercerita tentang kiprah PKPU di dalam negeri Indonesia maupun di dunia Internasional.

Semakin malam acara semakin terasa hangat dan penuh keakraban, apalagi saat teh hangat dan snack mulai menemani jamuan kecil ini. Sejumlah peserta meminta lebih banyak PKPU menjelaskan kiprah, aktivitas dan rencana-rencananya di sejumlah negara, termasuk dalam kaitannya dengan kondisi umat Islam di Myanmar, Palestina dan Suriah.

Diskusi semakin lama semakin berkembang. Sejumlah pertanyaan meramaikan suasana yang bertambah menjadi semakin dingin karena suhu saat itu yang mendekati 11 derajat celcius. Sejumlah masukan dan tambahan informasi menambah kekayaan pembicaraan yang berlangsung.

Usulan positif dilontarkan untuk langkah ke depannya, seperti akan ada pembicaraan di internal mahasiswa muslim di Kagoshima University untuk melakukan semacam gathering dan fundraising untuk membantu saudara-saudara muslim lainnya melalui PKPU.

Akhirnya, alhamdulillah acara-pun paripurna, seiring malam yang beranjak sepi dan rasa dingin mulai menusuk kulit. Mudah-mudahan forum ini berujung pada kebaikan yang nyata bagi perbaikan umat. Semoga langkah sederhana ini menjadi bukti rasa cinta yang ada di dada sejumlah muslim yang ada di sini terhadap saudara-saudaranya yang sedang dalam kesulitan di sejumlah belahan dunia.

:: Laporan Nana Sudiana, Direktur Kemitraan PKPU, di Stasiun Hakata, Prefektur Fukuoka.




0 komentar:

Posting Komentar