Kamis, 11 September 2014

Menjaga Silaturrahiim



SILATURAHIM merupakan amalan yang diperintahkan Rasullullah Saw. Untuk menjaga tali persaudaraan, Rasullullah tidak hanya menunggu didatangi sahabat, namun juga mendatangi mereka. Rasulullahsaw bersabda, “Sesungguhnya rahmat Allah tidak akan turun kepada kaum yang disitu ada orang yang memutuskan tali persaudaraan.”

Dalam kehidupan sehari-hari, kadang kita menemukan masalah yang lahir dari hubungan sosial. Beberapa di antara kita mungkin masih menyimpan dendam terhadap seseorang yang telah melakukan kesalahan kepada kita. Sehingga kita bisa memutuskan tali silaturahim begitu saja tanpa disadari maupun disadari. Hubungan antar keluarga, tetangga, atau teman pun menjadi retak. Hal inilah yang membuat diri kita jauh dari rahmat Allah.




Padahal dalam hati kecil kita, sebenarnya memang ada rasa untuk memaafkan kesalahan orang yang telah menzalimi kita itu, dan berniat kembali menjaga hubungan baik. Namun rasa gengsi atau rasa malas menyingkirkan niat mulia tersebut. Kadang pula kita tidak tahu harus memulai niat itu darimana.


Memangagak sukar sebagai manusia untuk memaafkan kesalahan orang lain secara ikhlas dengan mudah. Butuhwaktu lama untuk bisa menerima kenyataan tersebut, karena manusia merupakan tempat khilaf. Namun sebaiknya kita tidak perlu memandang kesalahan orang lain sebagai sebuah dosa, sehingga kita akan terbenam pada rasa iri dengki dan caci maki. Hal-hal seperti inisesungguhnya menjauhkan kita dari kemuliaan.


Di dalam Islam, silaturahim merupakan konsep ideal dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Begitu pentingnya silaturahim hingga seorang muslim dilarang untuk memutuskannya. Dalam sebuah hadis qudsi, Allah SWT berfirman, “Akulah ar-Rahman, Aku ciptakan kasih sayang yang diambilkan dari nama-Ku (untuk itu) siapa saja yang menghubungkannya akan Aku sambungkan dan siapa saja yang memutuskannya akan Aku putuskan.”(HR. Ahmad al-Bukhari dan at-Tirmidz).


Lalu, bagaimana cara mengatasi orang yang telah memutuskan tali silaturahimnya dari kita? Sabda Rasulullah sawketika berada di tengah-tengah para sahabat, “Hendaklah kalian mengharapkan kemuliaan dari Allah.” Para sahabat bertanya, “Apakah yang dimaksud itu ya Rasulullah?” Beliau bersabda, “Hendaklah kalian suka menghubungkan silaturahim kepada orang yang telah memutuskannya, memberi hadiah kepada orang yang tidak pernah memberi sesuatu kepada kalian dan hendaklah kalian bersabar (jangan lekas marah) kepada orang yang menganggap kalian bodoh.” (HR.Hakim).


Jadi, marilah kita menjaga tali silaturahim dengansesama agar tercipta persaudaraan yang kuat serta menghindarkan kita dari perpecahan. [*]

2 komentar:

  1. Assalamu alaikum wr,wb ... Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih banyak atas khazanah pengetahuan yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada hamba pilihannya untuk membuat tulisan di dalam situs atau blog ini. Dengan hormat dan sangat memohon maaf, kalau kami mengajak dan mengundang saudara untuk mengunjungi situs atau blog kami www.laskarbuniarroadtothe.blogspot.com sekedar untuk berbagi informasi dan pengetahuan. Semoga bermanfaat untuk kita semua. JANJI AKHIR DI GUNUNG PAMATON PUTRA BUNIAR / SATRIO PININGIT (PEMUDA GHAIB ATAU TERSEMBUNYI) TANGGAL 24 OKTOBER 2014 M / BERTEPATAN MALAM 1 MUHARRAM 1436 H
    Wassalam …

    BalasHapus
  2. Assalamu a'laikum wr.wb;
    Salam hormat Aa..
    dari saya Tonnie di Tangerang...
    Ada hal yg selama ini menggelitik perasaan saya. Yaitu penyebutan Allah.
    Bukankah kita harus mengikuti pengcapan yg benar pada nama Tuhan kita.
    Tapi sy sering mendengar Aa menyebutnya dengan Alloh....
    Sy paham...dan banyak sekali di bandung org bukan menyebut yg benar ttp Alloh.
    Mengapa dibiarkan malah seolah Aa mencontohkan maka semakin membenarkan cara penyebutan spt itu.

    Mohon penjelasannya ya Aa. Atur nuhun pisan. Mohon maaf jika ada hal2 yg tidak berkenan. Kebenaran hanya milik Allah SWT.

    Wassalamua'laikum wr.wb

    BalasHapus