Selasa, 20 Januari 2015

PEMIMPIN CERMINAN RAKYATNYA

Saudaraku, ketahuilah bahwasannya pemimpin itu mencerminkan rakyatnya. Ketika saat ini kita memiliki pemimpin seperti yang kita tahu, yah itulah cerminan dari mayoritas rakyatnya. Mari sejenak kita tadabburi firman Alloh berikut ini,
ALLOH Ta’ala berfirman dalam Al-Quran Surat Al-An’am ayat 129.

وَكَذَٰلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Dan demikianlah Kami jadikan sebahagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman bagi sebahagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan.“

dijelaskan oleh Imam Ibnul Qoyyim dalam kitabnya Miftah Daaris Sa’adah, tidak mungkin di zaman kita sekarang pemimpin kita seperti Umar bin Abdul Aziz, atau Muawiyah bin Sufyan atau Umar bin Khattab -rodhiyallohu ‘anhum-. Ibnul Qayyim hidup pada abad 7 H 751 H. kata bliau,bahwa penguasa itu mencerminkan rakyatnya. kalau rakyatnya zholim, maka pemimpinnya zholim. kalau rakyatnya berbuat maksiat, maka pemimpinnya berbuat demikian. kalau rakyatnya melalaikkan sholat,maka pemimpinnya pun berbuat. mencerminkan dan ini “al-jaza min jinsil amal“



balasan tergantung jenis amalnya.

karena itu dijelaskan dalam Syarah ‘Aqidah Thahawiyah dan dijelaskan oleh Syaikh Albani -rohimahulloh-untuk menghilangkan kezholiman di negara kaum muslimin,

pertama, taubat kepada ALLOH. jika penguasa berbuat dosa, kita pun banyak berbuat dosa dan maksiat kepada ALLOH,kita wajib bertaubat. jadi jangan dituduh, penguasa zholim, ini zholim, kita pun zholim,banyak dosa.


kedua,wajib membersihkan diri kita dari noda-noda syirik. kita harus mentarbiyah diri kita,tashfiyah dan tarbiyah diri kita di atas ‘aqidah yang benar.

ketiga, kewajiban mendidik istri dan anak kita, karena nanti di akhirat kita ditanya tentang istri dan anak kita. kita,umat islam, tidak akan ditanya siapa pemimpin kita, tapi akan ditanya bagaimana kamu mengurus istri dan anakmu. kita tidak akan ditanya tentang pemimpin kita. tapi kita akan ditanya tentang istri dan anak kita.

sebab, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالْإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ فِي أَهْلِهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالْمَرْأَةُ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا رَاعِيَةٌ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا،

“Setiap dari kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya itu. Seorang imam adalah pemimpin dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya (yaitu : rakyatnya).

(Hadits Riwayat Al-Bukhaariy no. 2409)

jadi,melihat kondisi kezholiman penguasa, ini menunjukkan bahwa kita pun banyak berbuat kezholiman. Maka segerah bertaubat dengan taubat nashuha


disadur dari: Ustadz Roni Abdul Fattah

1 komentar:

  1. Hati adalah pemimpin seluruh jiwa raga, hidupkanlah hati sengan dzikr maka kita akan selalu dapat bimbingan allah ta'ala.
    Hati ini mempunyai rakayat, yang mana rakyat ini harus di pimpin dengan seadil adilnya, kalau kita sudah memahami itu ada kata bahasa : kenalilah dirimu sebelum kamu mengenalx tuhanmu

    BalasHapus